TARI MERAK JAWA BARAT

 

TARI MERAK 



Sejarah Tari Merak

Tari merak diciptakan oleh seniman sekaligus koreografer tari asal Jawa Barat bernama Raden Tjetje Soemantri pada tahun 1950-an. Tarian ini diambil dari gerakan-gerakan indah dari burung merak. Pada mulanya, tarian ini diciptakan untuk menghibur para delegasi Konferensi Asia Afrika pada acara resepsi di Bandung tahun 1955.


Sejak penciptaannya, tari merak karya Tjetje ini dipertunjukkan lima kali. Yang pertama pada tahun 1955 saat rangkaian kegiatan KAA di halaman gedung Pakuan, tahun 1955 di Bandung, tepatnya di Hotel Orient, dalam rangka menyambut kehadiran Voroshilof pada tahun 1957, Presiden Rusia di Gedung Pakuan, di Hotel Savoy Homann pada tahun 1958, dan pertunjukan tari di YPK pada tahun 1958.


Hingga pada tahun 1963 setelah sepeninggalan Raden Tjetje Somantri, tari merak ini disempurnakan kembali oleh muridnya bernama Irawati Durban. Struktur koreografi tari merak ini di olah kembali. Tari merak pun mulai dikenal secara luas seiring perkembangan zaman.


Makna Gerak Tari Merak

Tarian ini mampu menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat karena gerakannya yang indah. Gerakan dari tari merak sendiri memiliki makna yaitu perwujudan atas rasa kagum terhadap keindahan burung merak di alam bebas. Tata cara dan gerakan tari merak terinspirasi dari gerak-gerik burung merak jantan yang memiliki bulu-bulu ekor yang cantik dan mempesona saat memikat merak betina. Walaupun begitu, tarian ini ditarikan oleh perempuan.


Gerakan tari merak sendiri memiliki nilai keceriaan dan keanggunan. Tari merak memiliki gerakan yang gemulai, anggun, dan memesona layaknya burung merak. Selain itu, nilai keceriaan dan keanggunan itu didukung juga dengan kostum yang berwarna-warni dan aksesoris yang melengkapi.


Ciri Khas dan Fungsi Tari Merak

Ciri khas dari tarian ini adalah menjadi salah satu tarian modern (kontemporer) ini karena gerakan yang diciptakan bebas menggunakan kreasi sendiri. Selain itu, berikut adalah ciri khas sekaligus fungsi dari tari merak:


Busana atau kostum dengan motif layaknya burung merak. Tarian ini memiliki kostum berupa sepasang sayap yang mirip dengan ekor burung merak, selain itu terdapat mahkota juga untuk kepala.


Gerakan pada tari merak sama dengan tingkah laku burung merak jantan yang mencari perhatian dari burung merak betina. Berikut merupakan fungsi tari merak:


1. Tari merak merupakan tarian berpasangan.

2. Tari merak kerap ditampilkan pada saat acara penyambutan tamu atau pada saat acara hajatan.

3. Tari merak kerap ditampilkan untuk menyambut tamu atau acara besar lainnya.

4. Tari merak ditampilkan untuk persembahan kepada para tamu dalam acara resepsi pernikahan.

5. Tari merak sebagai penyambut tamu agung pada setiap acara atau ritual.

6. Tari merak sebagai menyambut rombongan tamu pengantin pria saat menuju pelaminan.

7. Sebagai salah satu sarana memperkenalkan budaya Indonesia ke tingkat internasional.


Karakteristik dan ciri tari merak sebagai berikut:


1. Kostum atau busana penari

Kostum atau busana penari dalam tari merak di desain seperti burung merak lengkap dengan bulu-bulunya. Hal ini ditampilkan dalam penggunaan warna biru, hijau, dan hitam sebagai ciri khas dari burung merak itu sendiri. Kostum penari dilengkapi juga dengan sayap yang dapat dibentangkan. Selain itu, juga pada bagian kepala dilengkapi dengan mahkota.


2. Gerakan mengikuti tingkah laku merak asli

Gerakan penari merak sebisa mungkin mengikuti tingkah laku burung merak jantan ketika mendekati burung merak betina. Kemudian, gerakan-gerakan itu dilakukan dengan gemulai.


3. Dipentaskan secara berpasangan

Dalam penampilannya, tari merak dipentaskan secara berpasangan sebagai simbol antara merak jantan dan merak betina.


Gerakan Dasar Tari Merak

Jika kamu tertarik untuk mempelajari tari merak, maka kamu bisa mempelajari gerakan dasarnya yang meliputi gerakan kepala, tangan, kaki serta sampuran. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah gerakan dasar tari merak yang perlu kamu ketahui.


1. Galier

Galier adalah gerakan yang mengharuskan penari untuk memutar kepalanya ke arah kanan, kiri, depan, dan belakang.


2. Gilek

Gilek adalah gerakan yang mengharuskan penari untuk menggelengkan kepalanya ke arah kanan dan ke kiri.


3. Ukel

Ukel adalah gerakan tangan pada tari merak yang dilakukan secara luwes saat memutar tangan sesuai irama dari musik pengiring.


4. Selut

Selut adalah gerakan tangan ke kanan dan ke kiri bersamaan dengan gerakan mendorong tangan ke depan atau ke atas sesuai irama secara bergantian.


5. Tepak Bahu

Gerakan tepak bahu adalah gerakan penari saat menepuk pundak dengan salah satu tangannya. Tepak bahu dilakukan dengan posisi tangan bersilang dalam dua putaran tangan.


6. Capang

Capang adalah gerakan penari merak ketika menekuk satu tangan



7. Nyawang

Nyawang adalah gerakan isyarat tangan dari penari yang menunjukkan kepada para penonton bahwa penari sedang melihat jauh ke depan



8. Lontang Kanan dan Kiri

Lontang kanan atau Lontang kiri adalah gerakan tangan penari menggunakan kedua tangannya untuk saling bergerak secara bergantian.


9. Duduk Deku

Duduk Deku adalah gerakan panri yang duduk bersila atau melipat kakinya ke bawah.


10. Seser

Seser adalah gerakan kaki yang mengharuskan panri untuk menggeser kaki ke kanan dan ke kiri


11. Sirig

Sirig adalah gerakan kaki penari saat menggoyangkan kedua kakinya secara bersama sama.


Pola Lantai Tari Merak

Dalam pentas tari merak, terdapat berbagai pola lantai dan tidak terdiri dari satu macam. Beberapa pola lantai yang bisa dipilih adalah pola garis lengkung dan pola garis lurus.



1. Pola Lantai Melingkar

Pola lantai melingkar jadi salah satu bagian dari pola lantai garis lengkung. Dalan tarian merak, pola lantai ini dilakukan secara melingkar dan menghadap ke arah luar.


2. Pola lantai horizontal

Selain menggunakan pola lantai melingkar, tari merak juga menggunakan pola lantai horizontal. Pola horizontal yaitu dengan membentuk formasi lurus ke samping kanan atau kiri.


3. Pola lantai diagonal

Pola lantai yang terakhir adalah pola lantai diagonal, dalam pola lantai ini, penari akan bergerak membentuk formasi secara melintang dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas dan juga sebaliknya. Biasanya pola lantai ini dilakukan secara berhadapan.





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA DAERAH TARI JAIPONG

MAKANAN JAWA BARAT (SERABI)

BAJU ADAT JAWA BARAT (SIGER SUNDA)