UPACARA NGARUWAT BUMI JAWA BARAT


 UPACARA NGARUWAT BUMI 



Sejarah

Tradisi ngaruwat bumi ini bermula dengan adanya kampung Banceuy. Di mana kampung tersebut terdiri dari tujuh keluarga.

Kampung tersebut terletak di daerah dataran tinggi dan terbuka.

Pada tahun 1800-an kampung tersebut terkena angin puting beliung. Semua rumah penduduk menjadi rusak dan tidak bisa ditinggali lagi. 

Untuk mengatasi masalah itu warga kampung mengadakan rapat dan mengambil keputusan agar terhindar dari bencana ini.

Kemudian, dipanggillah seseorang terpercaya untuk menangkal segala mara bahaya. Menurut orang itu ada cara yang perlu dilakukan, yakni dengan mengubah nama kampung tersebut. 


Perubahan nama ini diharapkan bisa membuat kampung menjadi lebih aman dan bisa digunakan untuk tinggal dan bermusyawarah bersama. 

Peristiwa ini kemudian menjadi asal muasal tradisi ngaruwat bumi yang ada di daerah Jawa Barat. Hingga kini tradisi ini dilaksanakan oleh warga desa. 

Untuk daerah-daerah yang masih melaksanakan ini antara lain


1. Karawang

2. Subang

3. Purwakarta 

4. Lembang 

5. Bandung 


Tujuan Upacara Adat


Upacara ngaruwat bumi juga dikenal dengan sebutan upacara hajat bumi. Tradisi ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu. 

Ada tiga tujuan dilakukan upacara adat ini, yakni: 

1. Untuk mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Untuk menolak bala

3. Untuk menghormati para leluhur


Upacara adat ini dilakukan setiap bulan September. Lebih tepatnya pada tanggal 4 sampai tanggal 5 September. Tradisi ini dilakukan selama dua hari berturut-turut. 

Jika diamati dari hitungan kalender Islam, upacara Ngaruwat Bumi dilaksanakan tepat tanggal 14 Muharam. 

Untuk pelaksanaannya biasanya dilakukan di tanah lapang. Namun, setiap daerah memiliki cara dan prosesi yang berbeda-beda. 

Kemudian, upacara ini dilakukan sebelum petani mulai bercocok tanam atau sebelum proses mengolah tanah. 


Prosesi- Prosesi Adat


Upacara adat ngaruwat bumi ini terdiri dari beberapa prosesi. Nah, ini penjelasan selengkapnya: 

Dalam pelaksanaannya upacara ini dilakukan selama dua hari. Kemudian, dalam dua hari tersebut memiliki prosesi yang berbeda-beda: 

Pada hari Pertama


a. Mintebeyan Numbal

Prosesi ini dilakukan dengan menyembelih kambing di lokasi yang dekat dengan lokasi sumber air.

b. Ijab Kabul

Prosesi ini dilakukan setelah prosesi penyembelihan kambing berlangsung. Tujuannya, untuk mengucap syukur.

c. Hajat Buruan 

Prosesi ini berhubungan kedatangan warga masyarakat yang membawa nasi kuning dan air, lalu didoakan oleh sesepuh. 

Kemudian, makanan tersebut dibagikan secara rata kepada masyarakat. 


Pada Hari Kedua


Hampir sama dengan prosesi hari pertama. Upacara adat di hari kedua meliputi:

a. Dadahut

b. Ngadieken 

c. Ijab Kobul Motong Munding 

d. Ngalawar 

e. Salawatan

f. Numbal


Itulah penjelasan tentang sejarah, tujuan hingga urutan prosesi yang dilakukan saat upacara adat ngaruwat bumi. 




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA DAERAH TARI JAIPONG

MAKANAN JAWA BARAT (SERABI)

BAJU ADAT JAWA BARAT (SIGER SUNDA)